Seorang
bijak berkata, “apalah arti sebuah nama?”. Tapi bagi sebagian orang nama begitu
penting; nama adalah representasi, sebuah penggambaran identitas siapakah yang menggunakan dan mempunyai atau merupakan cerita dari sebuah sejarah. Begitu
juga dengan yang terjadi pada kelompok teater mahasiswa di IKIP Jakarta
(sekarang bernama UNJ).
Kelompok
teater mahasiswa tersebut dahulunya bernama atau menamakan dirinya “Teater
Kita”, entah mengapa menamakan demikian. Mungkin saja karena teater merupakan kesenian yang berkelompok
sehingga untuk mempererat hubungan digunakanlah nama ‘Kita’.
Seiring
berkembangnya kesenian di IKIP Jakarta dan berkembangnya keinginan untuk
menyatukan bermacam bidang seni di IKIP Jakarta tersebut ; maka pada 24 April
1982 didirikanlah Unit Kesenian Mahasiswa IKIP Jakarta disingkat UKM IKIP
Jakarta. Unit tersebut digabungkan atas beberapa kelompok seni yang nantinya
melebur menjadi SUB UNIT Sastra dan Drama, atau biasa disingkat dengan SUB UNIT
SASDRAM.
Beberapa
produksi pementasan pun dilakukan. Tidak hanya yang kontemporer namun juga yang
tradisi, tidak hanya yang realis namun juga yang tidak realis. Ini semua
dilakukan sebagai wujud kecintaan terhadap dunia teater. Hingga pada akhirnya
sekitar 18 Februari 2005 ketika Sub Unit Sastra Drama menghadiri acara yang
bertujuan untuk menjadi wadah berkumpulnya kelompok teater mahasiswa di Jakarta
yang bernama Komunitas Teater Kampus Jakarta yang disingkat dengan KOTEKA itu.
Teater Sasdram (dahulu lebih sering menggunakan
nama itu) mengganti penggunaan namanya menjadi Teater Castra Mardika Sub Unit
Sastra Drama UKM UNJ. Alasannya cukup sederhana, karena “mungkin” nama Teater
Sasdram tidak cukup enak didengar.
Castra
Mardika sendiri diambil dari bahasa sangsekerta yang artinya Sastra/tulisan
yang merdeka. Nama Castra Mardika sendiri bukan merupakan nama yang asing
ditelinga Sub Unit Sasdram UKM UNJ. Ia adalah nama yang digunakan untuk majalah
dinding yang ada di UKM UNJ dan pengurusnya dibawah Sub Unit Sastra Drama.
Sampai
sekarang Castra Mardika masih digunakan sebagai nama kelompok teater yang
dikelola pembinaannya dibawah Sub Unit Sasdram UKM UNJ. Sudah hampir 8 tahun
sejak penggunaan pertamanya pada 18 Februari 2005, teater Castra Mardika masih
dan akan terus berproses seperti jargon yang selalu menyertai nama Teater
Castra Mardika yaitu “Proses Tanpa
Batas”, dan tanggal 18 Februari dijadikan sebagai hari lahir Teater Castra
Mardika yang diperingati setiap tahunnya.
Pementasan pertama yang menggunakan nama Teater Castra
Mardika adalah Perampok/Rampok karya Van Sdilter. Itu merupakan produksi
pementasan yang diikut sertakan pada festival yang dibuat oleh Komunitas Teater
Jakarta pada tahun 2006. Sampai yang
terakhir pada tahun 2012 dengan Mastodon dan Burung Kondor karya WS. Rendra.
Shandi
Fahri Azmi_26 Januari 2013